Gigi Anda terasa ngilu saat menyantap ice cream atau menyeruput kopi panas? Jika tidak ada gigi yang bolong, bisa jadi Anda memiliki gigi sensitif. Kondisi ini tentu membuat kita tidak nyaman. Makanan dan minuman favorit tak lagi bebas kita santap kapan saja.
Agar kondisi tersebut tidak mengganggu terus menerus, kita perlu menyelami lebih dalam tentang gigi sensitif. Apa penyebab gigi ngilu saat minum air dingin? Apakah gigi sensitif disebabkan oleh makanan dan minuman bersuhu dingin atau panas? Mari kita bahas satu persatu.
Apakah makanan dan minuman dingin menyebabkan gigi sensitif?
Makanan dan minuman dengan suhu ekstrim bukanlah penyebab gigi sensitif, melainkan pemicu rasa ngilu pada gigi yang sensitif. Secara umum, gigi sensitif disebabkan oleh dua hal. Pertama, terkikisnya bagian lapisan terluar gigi (email), yang kemudian membuat bagian dentin gigi terbuka. Bagian dentin gigi ini tersambung dengan akar dan jaringan saraf gigi.
Kedua, resesi gusi atau gusi turun yang juga menyebabkan akar gigi terekspos. Resesi gusi bisa disebabkan oleh proses menyikat gigi yang terlalu keras atau penumpukan plak karena proses penyikatan gigi yang tidak maksimal.
Ketika akar gigi terekspos, gigi bisa menjadi lebih sensitif terhadap suhu makanan dan minuman yang ekstrim, kondisi asam, hingga udara yang masuk ke dalam rongga mulut. Akibatnya, sebagian atau keseluruhan gigi terasa ngilu atau nyut-nyutan.
Pepsodent Merekomendasikan
- slide 1
- slide 2
- slide 3
Makanan dan minuman apa yang perlu dihindari?
Mengurangi konsumsi makanan dan minuman dingin bisa mencegah rasa ngilu, tetapi tidak dapat memperbaiki gigi sensitif. Ada beberapa makanan dan minuman yang justru memicu timbulnya gigi sensitif, seperti makanan tinggi gula, minuman berkarbonasi, alkohol, kopi, dan makanan yang mengandung vinegar atau cuka seperti acar.
Terlepas dari suhunya (panas atau pun dingin), deretan makanan tersebut berkontribusi mengikis email pada gigi atau merangsang pertumbuhan bakteri yang dapat menyebabkan resesi gusi. Jika sulit meninggalkan makanan manis, kopi, atau acar, Anda bisa mengatur porsinya agar tidak berlebihan.
Bagaimana merawat gigi sensitif?
Tak perlu khawatir jika Anda memiliki gigi sensitif. Dengan melakukan perawatan yang baik dan berkala, Anda tetap bisa menyantap makanan dan minuman dingin yang Anda sukai. Berikut adalah perawatan yang bisa Anda lakukan.
1. Kurangi Gula
Meski rasanya menggoyang lidah, gula memiliki dampak buruk untuk kesehatan gigi. Gula merupakan makanan yang disukai bakteri di dalam mulut. Pertumbuhan bakteri membuat pH menjadi asam. Hal ini menyebabkan email semakin terkikis dan gigi menjadi lebih sensitif.
2. Perhatikan Kondisi Air Liur
Kondisi air liur (saliva) sangat berpengaruh pada kesehatan gigi dan mulut. Air liur dapat mencegah tumbuhnya bakteri yang memberikan dampak buruk untuk lapisan gigi. Agar mulut Anda tetap terhidrasi, pastikan untuk mengonsumsi air mineral yang cukup dan hindari minuman beralkohol atau kafein.
3. Bersihkan Gigi secara Berkala
Bagi Anda yang suka camilan, hati-hati dengan sisa makanan yang menempel di gigi. Bersihkan gigi dan mulut secara berkala agar sisa makanan tidak menjadi plak yang merangsang pertumbuhan bakteri.
4. Tunggu Kurang Lebih 1 Jam untuk Bersihkan Gigi
Namun, jangan langsung membersihkan gigi setelah Anda makan. Hal tersebut dapat menyebabkan enamel gigi rapuh. Tunggu sekitar satu jam setelah makan, baru setelah itu Anda boleh menyikat gigi.
5. Konsumsi Makanan Tinggi Protein, Kalsium, dan Vitamin C
Makanan tinggi protein dan kalsium dapat memproteksi sekaligus mendukung pertumbuhan gigi. Misalnya susu, keju, sayuran hijau, dan kacang-kacangan. Sedangkan makanan yang mengandung vitamin C seperti stroberi dan mangga, baik untuk kesehatan gusi.
6. Gunakan Pasta Gigi Khusus
Pemilihan pasta gigi juga tak boleh disepelekan. Gunakan pasta gigi yang dirancang khusus untuk gigi sensitif seperti Sensitive Mineral Expert by Pepsodent. Pasta gigi ini dapat membantu mengurangi rasa ngilu akibat gigi sensitif. Dengan begitu, Anda tak perlu takut gigi ngilu saat minum air panas dan dingin.
Sumber:
- Kenneth Markowitz.(2013). A new treatment alternative for sensitive teeth: A desensitizing oral rinse. Journal of Dentistry. Diambil dari: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/23000522/. Diakses: 5 Agustus 2020.
- American Dentist Association. (2013). Preventing and treating tooth sensitivity. The Journal of American Dentist Assocation (JADA). Diambil dari: https://www.ada.org/~/media/ADA/Publications/Files/FTDP_Sept2013_2.pdf?la=en. Diakses: 5 Agustus 2020.
