Warna gigi selalu berubah dari waktu ke waktu. Sebersih apapun Anda menyikat gigi setiap hari, warna putih dan kilau alami gigi tetap akan memudar, tak secemerlang gigi susu saat kanak-kanak dulu. Makanan dan minuman berwarna dapat mempengaruhi warna gigi kita.
Tanpa Anda sadari, lapisan keras pelindung gigi (enamel) bisa terkelupas atau terkikis akibat menggosok gigi terlalu keras atau mengkonsumsi makanan yang terlalu asam. Kebiasaan menyikat gigi terlalu keras, grinding atau menggemeretakkan gigi atas dan bawah, dan infeksi bakteri bisa mempercepat proses penipisan enamel. Jika enamel gigi menipis, dentin gigi yang berwarna kuning akan lebih terlihat ke permukaan. Sehingga warna gigi Anda akan tampak kekuningan.
Penipisan enamel bukan satu-satunya penyebab gigi berubah warna. Makanan dan minuman yang Anda konsumsi setiap hari juga berperan besar mengubah warna alami gigi menjadi kuning ataupun kelabu.
Anda bisa mengembalikan warna alami gigi lewat berbagai cara. Berikut opsi yang bisa dilakukan:
Sebelum memutuskan untuk memutihkan gigi, Anda wajib melakukan riset dan menggali informasi sedalam-dalamnya. Sangat penting untuk memahami efek samping pemutih gigi, sehingga Anda bisa memilih jenis prosedur yang aman dan sesuai dengan kebutuhan.
Ingin tahu lebih lanjut soal risiko dan efek samping pemutih gigi? Simak penjelasan dari Pepsodent berikut ini.
Bahan pemutih gigi mengandung hidrogen peroksida, yang bersifat hipotenik yaitu menyebabkan pergerakan cairan di tubulus dentin sehingga memicu timbulnya gigi sensitif. Namun Anda tak perlu khawatir, karena rasa ngilu akibat hidrogen perokdsida hanya berlangsung selama beberapa hari. Untuk mengatasinya pakailah pasta gigi khusus gigi sensitif yang mengandung HAP, zinc, dan fluoride.
Perlu diingat pula bahwa tingkat sensitivitas gigi setiap orang berbeda. Ada yang tidak merasakan ngilu sama sekali, ada pula yang merasakan keluhan selama beberapa hari. Inilah yang membuat prosedur pemutihan gigi tidak dianjurkan untuk pasien gigi sensitif, karena bisa memperparah rasa ngilu yang dialami.
Kontak langsung antara gusi dan obat pemutih bisa menyebabkan iritasi pada gusi. Efek samping pemutih gigi ini bisa menimbulkan bengkak dan nyeri yang berlangsung selama beberapa hari pasca whitening treatment. Oleh karena itu penting sekali untuk berkonsultasi atau melakukan bleaching di dokter gigi yang mempunyai cara khusus untuk mencegah kontak bahan pemutih ke gusi.
Teknik pemutihan gigi bersifat abrasif, sehingga berpotensi membuat email gigi terkikis atau melemahkan email. Kondisi gigi sensitif pun jadi semakin parah, sehingga rasa ngilu selalu menghampiri saat Anda makan dan minum. Hindari melakukan pemutihan gigi berulang kali dan dalam rentang waktu yang terlalu dekat.
Hasil dari prosedur pemutihan gigi tidak permanen. Jaga warna gigi tetap putih dengan menghindari makanan dan minuman yang meninggalkan noda. Seperti mengurangi konsumsi wine, kopi, teh, jus berwarna, dan tidak merokok. Jangan lupa untuk selalu menyikat gigi setelah mengonsumsi makanan dan minuman tersebut.