Gangguan kesehatan yang terjadi pada saat masa kehamilan tentu terasa menyiksa dan membuat kamu waspada. Kamu ingin mengobati gangguan kesehatan tersebut, tetapi kamu mengkhawatirkan pengaruhnya terhadap calon buah hati di dalam kandungan. Salah satu dari gangguan kesehatan tersebut adalah sakit gigi, apalagi pada saat usia kandungan sudah mencapai 9 bulan.
Selain mulai kewalahan dengan ukuran kandungan yang semakin membesar, menahan sakit gigi saat hamil juga sangat menyebalkan. Jadi, sebaiknya kamu cermat mengenali penyebab sakit gigi saat hamil agar bisa segera melakukan penanganan yang tepat.
Ada dua hal yang menjadi penyebab sakit gigi saat hamil, yaitu:
Memilih obat sakit gigi untuk ibu hamil 9 bulan memang tak boleh sembarangan supaya tidak menimbulkan gangguan kesehatan bagi ibu dan janin. Beberapa jenis obat sakit gigi yang aman bagi ibu hamil, antara lain:
Apabila ragu untuk mengonsumsi obat sakit gigi, konsultasikan dengan dokter kandungan yang merawatmu. Selama menunggu, kamu dapat melakukan beberapa cara alami untuk meredakan sakit gigi, supaya tidak perlu menahan rasa sakit gigi saat hamil.
Untuk mengurangi rasa ngilu akibat gigi sensitif, gunakan pasta gigi yang tepat seperti Pasta Gigi Sensitive Mineral Expert by Pepsodent Gum Care. Varian pasta gigi Pepsodent yang satu ini mengandung potassium citrate yang berfungsi untuk menenangkan saraf gigi, zinc untuk melindungi gigi dari plak, dan fluoride untuk mencegah gigi berlubang.
Penggunaan pasta gigi Sensitive Mineral Expert by Pepsodent Gum Care secara teratur juga dapat membantu mengatasi masalah gusi karena mengandung mineral zinc yang dapat membantu melawan bakteri penyebab peradangan gusi dan mineral HAP yang memperbaiki dentin gigi untuk meredakan masalah gigi sensitif. Mulai sekarang, yuk menyikat gigi secara rutin dengan pasta gigi Pepsodent ini untuk menghilangkan gigi ngilu dalam 30 detik*. Risiko sakit gigi saat hamil akan berkurang drastis bila kamu menjaga kebersihan gigi secara telaten.
*Dengan aplikasi langsung dan pijatan lembut menggunakan ujung jari pada gigi yang sensitif selama 30 detik, berdasarkan penelitian klinis
Artikel telah ditinjau oleh drg.Nanditha Puspadewi
Referensi:
Diakses pada: 15 September 2021