Anda suka mengkonsumsi makanan manis dan dingin? Pernah merasa gigi ngilu dan berdenyut saat menyantap hidangan-hidangan favorit Anda tersebut? Itu artinya Anda memiliki gigi yang sensitif. Umumnya, gigi sensitif merupakan istilah yang dipakai untuk menunjukkan adanya dentine hypersensitive akibat menipisnya enamel, penurunan gusi dan terbukanya dentin atau sebuah lapisan di bawah enamel.
Meskipun rasa ngilu akibat gigi sensitif tersebut terjadi dalam saraf gigi, namun nyeri tersebut tidak selamanya tetap; ada yang sementara dan ada yang lebih berkala. Jika rasa sakit yang kamu rasakan seperti tidak pernah berhenti, itu merupakan satu tanda masalah yang lebih serius. Biasanya, hal-hal yang menjadi penyebab gigi sensitif adalah:
Berdasarkan penelitian para pakar di Amerika Serikat, sebanyak 50-90% penderita gigi sensitif terlalu memberikan tekanan yang berlebih dalam menggosok gigi. Kebiasaan ini dapat mengakibatkan iritasi dan/atau gusi menurun dari leher gigi sehingga menyebabkan gigi menjadi sensitif.
Penumpukan plak/karang gigi yang merupakan sarang dari jutaan kuman dalam rongga mulut merupakan tanda bahwa oral hygiene kamu buruk. Kenapa ini bisa berdampak pada gigi sensitif? Karena perlahan karang gigi akan mengiritasi gusi sehingga mudah berdarah dan timbul pula bau mulut yang tidak “segar”.
Gigi sensitif juga bisa diakibatkan dari kandungan bahan kimia yang dipakai untuk memutihkan gigi. Bahan pemutih gigi yang digunakan umumnya mengandung hidrogen peroksida yang bersifat hipotenik, sehingga bisa menarik cairan dentin ke luar.
Selain juga karena kebiasaan menggosok gigi yang terlalu berlebih, pembentukan lapisan email gigi yang kurang sempurna (ename hypoplasia) dapat pula terjadi pada individu-individu tertentu.
Penasaran bagaimana caranya mengurangi sensitivitas gigi Anda? Ada 4 cara penting yang harus dilakukan:
Sikatlah gigi Anda secara teratur dua kali setiap harinya. Gunakan teknik menyikat gigi yang tepat agar seluruh bagian gigi dan mulut dapat bersih seluruhnya. Sikat dengan lembut dan berhati-hatilah di sekitar garis gusi sehingga Anda tidak menghilangkan jaringan pada gusi. Menyikat gigi dengan keras dapat membuat lapisan enamel menjadi tipis, sehingga sensitivitas gigi Anda meningkat. Untuk itu, sebaiknya Anda menggunakan sikat gigi yang berbulu lembut.
Ada beberapa pasta gigi khusus yang dirancang khusus untuk gigi sensitif, yaitu yang mengandung bahan aktif potasium nitrat. Bahan ini sangat berguna dalam mengurangi sensitivitas gigi karena membantu untuk menghalangi tubulus kecil di dentin yang sensitif. Sekarang ini banyak produk yang menawarkan jenis pasta gigi seperti ini, jadi tidak perlu takut kesulitan untuk mencarinya.
Anda bisa memilih Pepsodent Sensitive Expert Whitening yang ampuh meredakan rasa ngilu pada gigi Anda, sekaligus akan membantu mengembalikan putih alami gigi dan memerangi bakteri penyebab bau mulut, serta mengatasi beragam masalah gusi.
Selain kewajiban untuk memeriksakan gigi setiap 6 bulan, Anda juga patut berkonsultasi ke dokter gigi bila merasa ada yang salah dengan gigi Anda. Dokter gigi Anda mungkin akan memberikan satu dari berbagai macam perawatan tergantung dari kondisi Anda, seperti penggunaan pasta gigi dengan formula khusus, fluoride treatment, penebalan gigi, bedah gusi, atau root canal bila keadaannya sudah cukup parah.
Bila sering terpapar dengan makanan atau minuman asam, lapisan enamel Anda dapat rusak dan gigi akan menjadi lebih sensitif. Sebaiknya batasi konsumsi makanan dan minuman asam dan coba untuk menyikat gigi Anda 20 menit setelah mengkonsumsi makanan asam. Jika jarak waktunya kurang dari 20 menit, menyikat gigi dapat menyakiti enamel Anda. Namun sensitif atau tidak, sebaiknya harus tetap perhatikan makanan dan minuman Anda karena penipisan enamel pasti akan terjadi.
Dengan memahami penyebab dan cara cepat untuk mengatasi gigi ngilu, maka Anda dapat segera melakukan hal-hal yang penting untuk dilakukan dalam meredakan gigi ngilu yang Anda alami. Anda pun akan terbebas dari gigi ngilu yang seringkali mengganggu beragam aktivitas Anda.
Referensi:
Diakses pada: 18 Maret 2019