Gigi sensitif adalah masalah kesehatan mulut yang bisa dialami oleh siapapun, tanpa memandang usia maupun jenis kelamin. Kebanyakan orang mungkin mengira bahwa masalah kesehatan gigi seperti gigi sensitif lebih banyak dialami oleh orang yang telah lanjut usia. Tapi kenyataannya, di Indonesia, 1 dari 3 orang mengalami masalah gigi sensitif. Di antara penderita gigi sensitif tersebut, 2 dari 5 orang berusia 18-35 tahun. Ternyata justru anak muda yang lebih banyak mengalami masalah gigi sensitif. Karena itulah, perawatan gigi sensitif menggunakan odol untuk gigi sensitif adalah hal yang penting.
Umumnya, gigi menjadi lebih sensitif akibat penipisan email yang melindungi gigi. Ketika email menipis, lapisan dentin di bagian dalam gigi jadi lebih mudah mendapat rangsangan dari luar, misalnya dari makanan dan minuman yang terlalu panas atau terlalu dingin, sehingga gigi terasa ngilu.
Penipisan email gigi ini bisa disebabkan oleh banyak hal, di antaranya:
1. Kebiasaan menyikat gigi dengan terlalu keras
Menyikat gigi dengan terlalu keras bisa menyebabkan email gigi terkikis sedikit demi sedikit. Dampak pengikisan ini bisa jadi semakin parah bila sikat gigi yang kamu gunakan memiliki bulu sikat yang kasar.
2. Kebiasaan menggertakkan gigi saat tidur
Beberapa orang memiliki kebiasaan menggertakkan gigi saat tidur alias bruxism. Kebiasaan ini juga bisa menyebabkan email gigi menipis dan membuat gigi menjadi lebih sensitif.
3. Konsumsi makanan atau minuman yang asam
Makanan atau minuman yang asam bisa menyebabkan erosi gigi. Karena itu, setelah menikmati makanan atau minuman yang asam, kamu disarankan untuk segera minum air putih untuk menetralkan sifat asam dari minuman yang baru kamu konsumsi. Selain itu, penggunaan sedotan saat minum minuman yang asam juga membantu mengurangi sifat asam makanan/minuman terkena gigi secara langsung.
Program Tanya Dokter Gigi by Pepsodent memberikan kamu akses gratis untuk konsultasi dengan Dokter Gigi berpengalaman. Dengan langkah pencegahan dan perawatan yang tepat, masalah gigi ngilu tidak akan kamu alami lagi.
*dengan pemakaian teratur sesuai petunjuk penggunaan
Sumber:
Satu lagi masalah gigi yang kerap muncul akibat gigi berlubang adalah penyakit gusi. Penyakit ini biasanya ditandai dengan rasa nyeri, kemerahan dan pembengkakan pada gusi. Inilah yang membuat gusi terlihat merah, bengkak, bahkan berdarah jika disikat. Jika tidak segera diatasi, penyakit gusi ini bisa menyebar ke gusi yang lain.
Penyakit gusi harus segera diatasi. Jika tidak, penyakit ini bisa berkembang menjadi periodontitis yang dapat menyebabkan gigi terlepas dari gusi. Itulah kenapa menggosok gigi dua kali sehari sangat dianjurkan.
Mungkin banyak yang tidak mengira kalau infeksi gigi berlubang bisa berkembang menjadi sejauh ini. Jika sakit gigi dibiarkan begitu saja, gigi berlubang bisa menjadi lebih parah dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Menurut American Academy of Periodontology, korelasi antara penyakit gigi dan gusi dengan risiko penyakit jantung telah banyak diteliti. Saat gusi terinfeksi dan mengalami peradangan, bakteri dapat masuk ke dalam aliran darah dari pembuluh darah di dalam mulut dan memicu infeksi pada otot jantung. Kondisi ini disebut sebagai infective endocarditis.
Jika sudah seperti ini, diperlukan penanganan lebih lanjut oleh Dokter Spesialis Jantung. .
Selain penyakit jantung, penelitian juga menunjukkan bahwa ada kaitan antara penyakit periodontal (penyakit gigi dan gusi) dengan stroke.
Kaitan tersebut berdasarkan pada temuan masalah infeksi oral pada orang yang menderita cerebrovascular ischemia. Cerebrovascular ischemia merupakan kondisi di mana aliran darah ke otak tidak tercukupi. Kondisi ini merupakan salah satu penyebab terjadinya stroke.
Penyakit gigi berlubang tidak boleh dipandang sebelah mata. Meski terlihat sepele, gigi berlubang bisa berkembang menjadi masalah yang lebih serius, bahkan memicu penyakit yang berisiko menyebabkan kematian. Jika kamu punya masalah gigi berlubang, pastikan untuk segera ke dokter gigi untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Gigi berlubang dapat dicegah dengan rutin menggosok gigi. Minimal, gosok gigi dua kali sehari pada pagi setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur.
Pepsodent Pencegah Gigi Berlubang merupakan pasta gigi yang dirancang dengan perlindungan maksimal 10x gigi lebih kuat*. Rutin menggosok gigi dengan Pepsodent Pencegah Gigi Berlubang, kamu bisa terhindar dari masalah gigi berlubang dan infeksi yang menyertainya.Gunakan juga benang gigi atau sikat interdental untuk membersihkan sela-sela gigi dan mouthwash sebagai penyempurna perawatan gigi. Jangan lupa periksakan gigi ke dokter minimal 6 bulan sekali untuk tahun kondisi kesehatan gigimu.
Artikel telah ditinjau oleh drg.Fatimah Rahmatya Gita Isjwara
Referensi: