Mouthwash, atau obat kumur, lebih umum dikenal sebagai penghilang bau mulut. Namun, fungsi mouthwash tidak hanya sebatas itu.
Untuk lebih jelasnya, simak informasi di bawah ini!
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk membersihkan gigi dan mulut seperti menyikat gigi, menggunakan dental floss (benang gigi) untuk sela-sela gigi hingga berkumur menggunakan mouthwash. Mouthwash sendiri adalah obat kumur yang mengandung zat aktif seperti fluoride, Cetylpyridinium Chloride atau chlorhexidine untuk mengatasi serta mencegah berbagai masalah mulut dan gigi, misalnya nafas tidak segar, gingivitis (radang gusi), plak juga gigi berlubang. Ada beberapa obat kumur yang dijual bebas dan ada juga yang membutuhkan resep dokter salah satunya adalah mouthwash dengan kandungan zat aktif chlorhexidine.
Mouthwash secara harfiah artinya obat kumur, yaitu larutan dengan kandungan yang dapat membersihkan bagian rongga mulut yang tidak terjangkau oleh sikat gigi. Namun, menurut The Pharmaceutical Journal, mouthwash dibagi menjadi kategori berdasarkan dari kandungan zat aktif di dalamnya sehingga memiliki fungsi dan efek samping yang berbeda-beda.
Berdasarkan kandungan zat aktifnya, berikut ini perbedaan mouthwash serta manfaatnya yang perlu kamu ketahui:
Cetylpyridinium Chloride (CPC) adalah bahan yang bisa menghambat pembentukan plak gigi, memiliki sifat antibakteri, dan umumnya dikombinasi dengan berbagai zat aktif yang saling bekerja sama seperti Eucalyptol, Menthol, Methyl Salicylate dan Thymol. Kemampuan CPC dapat menggantikan peran alkohol dalam obat kumur serta aman untuk digunakan sehari-hari atau jangka waktu panjang. Tidak adanya kandungan alkohol dalam obat kumur CPC memiliki manfaat berikut:
1. Tidak menimbulkan sensasi pedas atau terbakar
2. Terhindar dari risiko mulut kering
3. Tidak mengikis enamel gigi
4. Mengurangi pembentukan plak gigi
5. Dapat mengurangi bakteri dan kuman
2. Fluoride
Fluoride adalah bahan yang dapat mencegah pengeroposan struktur gigi dan membantu memperbaiki gejala awal karies gigi. Mouthwash dengan kandungan satu ini baik digunakan oleh lansia, pengguna kawat gigi, dan orang yang kurang dapat merawat kesehatan gigi (disabilitas).
Terdapat bahan aktif mouthwash dapat menyebabkan gangguan pada indera pengecap (lidah) atau perubahan warna gigi jika digunakan terlalu sering, seperti chlorhexidine. Selain itu, kandungan alkohol pada mouthwash lama kelamaan dapat menyebabkan sensasi rasa terbakar serta gangguan indera pengecap. Namun beberapa individu dapat memerlukan mouthwash dengan kandungan di atas. Jadi kebutuhan atas mouthwash bisa jadi tidak sama antar tiap individu dan perlu dilakukan evaluasi oleh dokter gigi. Meskipun memiliki berbagai macam manfaat, berkumur dengan mouthwash tidak dapat menggantikan perlunya sikat gigi secara rutin.
Agar mendapatkan hasil yang maksimal, kamu perlu berkumur minimal 30 detik dengan agak mendongak agar dapat menjangkau area pangkal lidah dan sisi belakang mulut sebelum dibuang dari mulut. Kemudian disarankan untuk tidak makan dan minum atau membilas rongga mulut dengan berkumur menggunakan air selama 30 menit setelahnya karena dapat mengurangi efektivitasnya. Hindari juga penggunaan untuk anak-anak di bawah usia 6 tahun.
Manfaat di atas bisa kamu rasakan dengan menggunakan Pepsodent Mouthwash Active Defense Anti Bakteri dan Kuman. Mouthwash ini hadir dengan teknologi CPC yang dapat mengurangi ≥99,9% bakteri dan kuman dalam waktu 30 detik. Selain itu, Mouthwash ini mampu mengurangi plak gigi hingga lima kali 5x lebih bersih setelah 30 hari penggunaan. Terdapat juga kandungan fluoride yang bisa memperkuat struktur gigi menjaga kesehatan gigi dan mulut di era pandemi saat ini.
Jika kamu ingin bertanya terkait masalah gigi dan mulut secara online, segera kunjungi website Tanya Dokter Gigi by Pepsodent untuk mendapatkan konsultasi gratis via WhatsApp bersama dental expert pilihan.
Artikel telah ditinjau oleh drg.Fatimah Rahmatya Gita Isjwara
Referensi: