Coklat, rasanya yang manis dengan sedikit rasa pahit memang sangat unik serta bisa ditemui dalam makanan maupun minuman. Rasa coklat sangat mudah diterima dan disukai oleh anak-anak hingga orang dewasa. Namun kita perlu perhatikan efek dari makan coklat berlebih terhadap kesehatan gigi terutama pada si kecil.
Meski terdapat produk coklat yang pahit, kebanyakan anak-anak mengonsumsi produk coklat yang manis. Menurut American Heart Association, anak atau remaja usia 2-18 tahun disarankan mengonsumsi tidak lebih dari 25 gram gula per hari. Namun sebatang cokelat dapat mengandung hingga 48 gram gula. Angka tersebut terbilang tinggi. Di sinilah pentingnya peran orang tua mencermati, dan memilih jenis asupan makanan dan minuman pada anak.
Di dalam mulut terdapat milyaran bakteri. Dari milyaran bakteri tersebut, ada bakteri yang dapat bersifat melindungi (baik) dan bakteri yang bersifat merusak (jahat). Bakteri baik dibutuhkan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut. Sebaliknya, bakteri jahat dapat merusak gigi dan mengganggu kesehatan mulut.
Saat si kecil mengkonsumsi gula, bakteri jahat mengubah gula yang masuk menjadi plak yang bersifat asam. Dalam jumlah kecil, asam tersebut memang tidak berbahaya. Namun jika mengonsumsi gula dalam jumlah banyak dan jumlah bakteri jahat lebih mendominasi dalam mulut, asam tersebut bisa membuat enamel menjadi lunak dan menyebabkan gigi berlubang. Selain itu penumpukan plak juga dapat meningkatkan risiko penyakit gusi.
Konsumsi gula berlebih memang bisa merusak kesehatan gigi dan mulut pada anak. Meski demikian, bukan berarti tidak ada cara untuk mencegahnya. Berikut cara menjaga gigi dan mulut anak agar tetap sehat.
Sisa makanan yang menempel di gigi dan sela-sela gigi dapat meningkatkan risiko gigi berlubang. Karena itu, gigi perlu rutin dibersihkan pada waktu yang tepat. Saat yang tepat untuk menggosok gigi adalah 30 menit setelah sarapan dan sesaat sebelum tidur.
Mengapa demikian? Sesaat setelah sarapan, gula pada makanan akan perlahan diubah menjadi asam oleh bakteri dalam mulut dan memerlukan waktu sekitar 30 menit hingga tingkat keasaman pada mulut mendekati netral. Jika menyikat gigi pada kondisi mulut asam, akan mengakibatkan terkikisnya permukaan gigi. Oleh karena itu waktu yang disarankan adalah 30 menit setelah sarapan. Jangan lupa untuk membiasakan si kecil menggosok gigi sesaat sebelum tidur agar gigi bersih dan terlindungi sepanjang malam. Gunakan sikat gigi dan pasta gigi anak saat menggosok gigi si kecil.
Pada umumnya, anak-anak suka dengan makanan dan minuman manis. Di sisi lain, mereka belum tahu bagaimana cara membatasi diri. Di sinilah peran penting orang tua, yaitu untuk menyeleksi asupan gula untuk anak-anak. Sebaiknya orang tua tidak asal melarang namun juga imbangi dengan menjelaskan pada si kecil kenapa mereka harus membatasi konsumsi makanan manis dan makanan yang merusak gigi.
Mencegah gigi berlubang harus dilakukan secara menyeluruh. Selain menggosok gigi secara rutin dan membatasi asupan gula, kontrol ke dokter gigi juga penting. Perlu diingat, ada beberapa masalah gigi yang tidak bisa dideteksi atau diatasi sendiri. Di sinilah dokter gigi berperan dalam mengatasi masalah tersebut.
Kontrol ke dokter gigi sebaiknya dilakukan secara teratur setiap 6 bulan sekali. Dengan cara ini, gigi si kecil akan lebih terjaga dari masalah gigi dan mulut.
Untuk membantu menjaga kesehatan gigi dan mulut si kecil yang sudah berusia di atas 2 tahun, kini telah hadir Pepsodent Kids Blister Package yang berisi sikat gigi Pepsodent Kids, pasta gigi Pepsodent Kids Strawberry dan 1 hadiah gratis dengan karakter yang disukai anak dan dapat dikoleksi. Pasta gigi Pepsodent Kids diformulasikan dengan kandungan fluoride yang efektif untuk mencegah gigi berlubang pada si kecil.
Selain itu, sikat gigi Pepsodent Kids juga lembut dan aman untuk gusi anak. Jadi orang tua tidak perlu khawatir akan melukai gigi dan gusi si kecil.
Artikel telah ditinjau oleh drg.Fatimah Gita
Referensi: