Menyikat gigi saat bulan suci Ramadhan menjadi sebuah dilema. Pasalnya, banyak yang bimbang apakah boleh menyikat gigi saat menjalankan ibadah puasa atau tidak. Ini menjadi sinyal masih banyaknya yang belum tahu hukum mengenai diperbolehkannya menyikat gigi. Sejatinya, kebersihan adalah sebagian dari iman islam.
Maka dari itu, wajib juga untuk tetap menjaga kebersihan tubuh meskipun dalam keadaan berpuasa. Dan cara paling tepat dalam menjaga kebersihan mulut dan napas segar adalah dengan menyikat gigi. Nabi Muhammad SAW meminta umatnya untuk senantiasa berkumur-kumur pada saat mengambil air wudu. Dalam hadis riwayat Imam Bukhori dan Muslim, Nabi Saulallahu’alaihiwassalam bersabda:
“Jika tidak memberatkan umatku niscaya akan kuperintahkan untuk bersiwak (menyikat gigi) setiap kali akan beruwuduk."
Ada lima waktu salat dalam satu hari, dan dua waktu di antaranya ada di siang hari. Jadi, berkumur dan menyikat gigi tidak serta-merta membatalkan puasa, karena Nabi Muhammad SAW tetap bersiwak pada setiap wudu walaupun beliau dalam keadaan berpuasa.
Menyadur dari laman nu.or.id, Imam Nawawi dalam Majmu, syarah al-Muhadzdzab menjelaskan, "Jika ada orang yang memakai siwak basah, kemudian airnya pisah dari siwak yang ia gunakan, atau cabang-cabang (bulu-bulu) kayunya itu lepas kemudian tertelan, maka puasanya batal tanpa ada perbedaan pendapat ulama. Demikian dijelaskan oleh al-Faurani dan lainnya. (Abi Zakriya Muhyiddin bin Syaraf an-Nawawi, al-Majmu’, Maktabah al-Irsyad, Jeddah, juz 6, halaman 343)."
Dari penjelasan di atas bisa memahami bahwa menyikat gigi atau memakai siwak yang menyebabkan bulu sikat, bulu siwak, air bahkan pasta gigi tertelan baik secara disengaja maupun tidak, itu akan membatalkan puasa. Akan tetapi, jika saat sikat gigi air dan pasta gigi hanya sebatas di mulut kemudian diludahkan, itu jelas tidak membatalkan puasa.
Sikat gigi dan tambahan pasta gigi untuk membersihkan mulut juga dianggap tidak membatalkan puasa, disimpulkan dari qias melalui hadist yang diriwayatkan dari Abdullah bin 'Abbas, ia berkata: "Tidak mengapa seseorang mencicipi kuah makanan atau suatu makanan, selama tidak sampai tertelan ke tenggorokan, saat ia berpuasa," (HR. Ibnu Abi Syaibah dan Baihaqi).
Jadi, sikat gigi baru dianggap membatalkan puasa jika pasta atau air tertelan masuk ke tenggorokan. Jika tidak ada air kumur atau pasta gigi yang tertelan maka sikat gigi tak membatalkan puasa.
Dokter Gigi Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Soelastri Solo, drg. Sartari Entin Yuletnawati, M.D.Sc., menjelaskan, bau mulut yang timbul saat orang berpuasa merupakan proses yang normal atau fisiologis. Hal itu terjadi karena saat perut kosong, asam lambung meningkat, dan menguap keluar melalui rongga mulut, sehingga menimbulkan bau tidak sedap.
Bau mulut juga bisa disebabkan oleh faktor lain, seperti kebersihan mulut yang tidak terjaga, kondisi kesehatan yang menurun, gaya hidup yang tidak baik, seperti merokok dan mengonsumsi alkohol. Sebaiknya hal-hal tersebut bisa dihindari demi menjaga bau napas tidak sedap. Maka dari itu, mari simak tips-tips mengatasi bau mulut saat berpuasa di bawah ini:
Waktu menyikat gigi saat puasa yang paling tepat adalah setelah santap sahur dan menjelang tidur di malam hari, sehingga dapat menjaga kesehatan mulut serta gigi pada saat berpuasa. Sikat gigi merupakan cara efektif mengatasi bau mulut atau menjaga kebersihan mulut sebab berguna untuk menghilangkan plak, mencegah sariawan, dapat menghilangkan bakteri yang dapat menyebabkan masalah bau mulut.
Dalam tidak keadaan berpuasa pun, membersihkan lidah juga menjadi salah satu cara dalam menjaga kebersihan gigi dan rongga mulut. Pasalnya, lidah adalah tempat berkumpulnya banyak bakteri. Jika menyikat gigi saja tapi tidak membersihkan lidah, bakteri-bakteri tersebut bisa berpindah dari gigi ke lidah.
Sejatinya, penggunaan obat kumur ini bukanlah wajib dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut. Akan tetapi, obat kumur cukup berguna untuk mencegah tumbuh kembangnya bakteri yang bisa menimbulkan plak hitam pada gigi dan karangnya.
Saat berpuasa, jangan sampai meminum air mineral dengan jumlah sedikit saat berbuka atau santap sahur. Ini bisa mengganggu suasana rongga mulut Anda. Tubuh Anda membutuhkan air mineral delapan gelas atau dua liter dalam satu hari, dan ini sangat dianjurkan bagi yang sedang berpuasa.
Untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut, juga perlu menghindari rokok karena rokok dapat menjadi masalah dalam kesehatan gigi dan mulut. Selain itu, rokok juga menyebabkan noda pada gigi serta memacu terjadinya kanker mulut.
Selalu jaga kesehatan dan kesegaran mulut Anda dengan serangkaian produk Pepsodent. Jangan lupa selalu menyikat gigi Anda dengan menggunakan sikat gigi dan pasta gigi Pepsodent pada saat setelah santap sahur dan setelah berbuka. Gunakan pasta gigi Pepsodent Siwak yang merupakan pasta gigi halal untuk merawat kekuatan gigi dengan kandungan ekstrak siwak yang dikenal sebagai antibakterial alami dan mint untuk menyegarkan napas saat berpuasa.